
Jika Anda telah menonton film "Miracle on Cell No. 7" pertama (2022), yang diadaptasi dari film Korea dengan judul yang sama, serta dilibatkan penggarapan Hanung Bramantyo, maka perlu Anda lihat sekuel film ini.
Film kedua disutradarai oleh Herwin Novianto, skenario ditulis oleh Alim Sudio. Dilaporkan bahwa penulis asli film "Miracle in Cell No. 7", Lee Hwan-kyung, dan pemeran Korea versi film (2013), Ryu Seong-ryong dan Kai So-won sangat memuji film versi ini. Film ini adalah versi kedua yang diproduksi oleh Indonesia.
Dalam film pertama, Dodo Rozak (Vino G. Bastian), seorang pria dengan kebutuhan khusus yang bekerja sebagai penjual balon dan berdedikasi dalam membantu di panti merawat anak-anak berkebutuhan khusus, jatuh cinta pada Juwita (Marsha Timothy). Mereka kemudian memiliki seorang anak perempuan yang diberi nama Kartika. Sayangnya, Juwita harus meninggalkan hidup mereka setelah melahirkan Kartika.
Dodo Rozak yang merawat dan membesarkan Kartika dengan bantuan tetangganya, kemudian di satu hari tertentu dituduh melakukan perkosaan dan pembunuhan pada putri seorang tokoh penting, Willi Wibisono
Meski evideinsi tidak kuat, pengaruh orangtua korban dengan evideinsi palsu berhasil memeras pengadilan untuk menjatuhkan hukuman mati pada Dodo.
Sebelum pelaksanaan hukuman mati, Dodo Rozak ditempatkan ke sel nomor 7 di penjara, dan di sana dia bertemu dengan empat orang lain.
Kartika menjadi semakin populer setelah berbagi video orang-orang berubah menjadi kartika berkolusi dengan mereka yang resmi, walaupun dengan izin formal, namun tamu tidak memperhatikan kutukan yang dialihkan ke pangkalan penahanan mereka.
Pada film pertama, Kartika telah berkembang menjadi seorang pengacara tangguh dan ia meminta agar kasus Dodo Rozak diselidiki kembali.
Sekuel film ini lebih banyak fokus pada kehidupan Kartika. Ia menggambarkan persahabatan Kartika dengan lima teman SMA ayahnya, serta kehidupan Kartika yang tinggal bersama Hendro (Danny Sunargo) dan istrinya, Linda di rumah.
Orangtua yang kehilangan putrinya terus berusaha membalas dendam pada putri Dodo, Kartika (Graciella Abigail).
Pemberian Kartika ke sel nomor 7 melaporkan ke atasannya, Ardiansyah Hendro. Dia kemudian ikut diverifikasi oleh ancaman, Hengky, sehingga penyelidikan melakukan penilaian yang lebih lanjut dan Hendro ditindak lanjuti dengan disiplinρεί
Hendro dan Linda yang ingin mengadopsi Kartika secara resmi, justru dihalangi oleh Kemala, Kadin Sosial yang merupakan adiknya Wili. Alasannya Hendro tidak sepenuhnya menyayangi Kartika, karena telah membohongi Kartika bahwa Dodo suatu hari akan kembali, padahal sebenarnya Dodo sudah meninggal dunia karena dijatuhi hukuman mati. Dengan demikian, Kartika harus meninggalkan rumah Hendro dan pindah ke panti sosial.
"Mungkinkah Hendro dan Linda, bersama empat orang lainnya, kembali bertemu dengan Kartika ? Apa alasannya Kartika, yang dulunya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter, sekarang berganti dengan cita-cita menjadi seorang pengacara ?
Saksikan sendiri sekuel film "Miracle in Cell No. 7" dengan judul "2nd Miracle in Cell No. 7".
Tindakan Vino di film penerus ini lebih dewasa, terutama saat menghadapi kematian Juwita. Nilainya sangat pas, menambah emosi penonton yang sedang bergolak. Juga, saat Dodo dan Juwita bertemu Kartika, lagu "Andai Kau Datang" sangat tepat.
Adegan konyol kelima pedagang napi membuat penonton tertawa lepas untuk sementara waktu, menghibur dari kesedihan dalam cerita film.
Ditotal, sequel film ini patut dinilai positif, bahkan lebih baik dari perfilman pertamanya.
Tapi ada kelebihan dari sudut hukum, Willie bisa membuat Dodo Rozak melakukan tuduhan kejahatan setinggi-tingginya sehingga mengundang hukuman hukuman mati. Akan tetapi, strukturegralnya masih harus mencegah seberapa urut g oetama Hedio dan keluarlah menjadi tempat Kartika. Meski bertemu dengan trik yang jahat.
Film "2nd Miracle in Cell No.7" telah tersedia sejak tanggal 25 Desember untuk ditonton di bioskop sebagai isu untuk memenuhi tuntutan liburan Natalmu.
Film untuk usia 13 tahun ke atas ini memiliki durasi 2 jam 27 menit. Silakan menonton.
No comments:
Post a Comment