Kuliner Betawi yang terkenal itu, kerak telor, butuh pengetahuan lebih banyak lagi mengenai asal-usulnya.
Mėė, siapa sangka kalau kerak telor sebenarnya keluar karena kekejangan.
Tapi karena rasa kudapan ini yang spesial dan lezat, kudapan ini sangat digemari oleh banyak orang dan terkenal hingga sekarang.
Kisah tentang tempat asal kerak telor disebutkan oleh penjual kerak telor bernama Hasan Basri, yang berkisar sekitar tahun 1992. Menurutnya, nama awal penggagas kerak telor adalah 'Mang Keling'.

Menurutnya, Mang Keling adalah bewaris silat Betawi.
Saat menemukan kerangka telur, dirinya sedang lapar dan ingin memasak makanan dengan bahan yang ada di dapur.
"Halnya, aku rasa lapar, tidak ada nasi ini, ada sisa nasi dari orang itu, mari ambil saja," kata Hasan ketika ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2025).
"Kita (buat) nasi goreng, lalu (menempel) telur di atasnya, jadi (menjadi) itu (yang) dikenali sebagai kerak telur dalam masyarakat sekitar," ucapnya.
Hasan mengatakan bahwa kuliner kerak telur masih sangat populer di kalangan wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat wisata, seperti Kota Tua maupun Monas sampai sekarang.
Terutama, bagi pengunjung dari luar daerah dan turis asing yang penasaran dengan rasa khas hidangan ini.
"Banyak orang yang pergi ke sini (Kota Tua) pasti bertanya tentang kerak telor," kata Hasan.
Menurutnya, salah satu keistimewaan dari telur mata sapi adalah proses memasakannya di wajan yang dibalik-balik-barik untuk memastikan keseluruhannya dimatangkan sempurna.
"Uniknya karena dadanya di belakang terus tidak terguncang, cara memasakkannya lah berbeda," kata Hasan.
Hasan telah menjalankan usaha jualan kerak telur selama 15 tahun di Kota Tua.
Dia mewarisi usaha kerak telor yang telah didirikan oleh kakeknya yang telah berjualan selama 29 tahun sebelumnya.
Pada saat itu, lokasi penjualannya masih berada di sekitar Monumen Nasional (Monas). Namun karena adanya perubahan, penjualannya akhirnya pindah ke Jakarta Fair.
Baru pada tahun 2010, Hasan memilih menjual makanan di Kota Tua, Jakarta Barat dan masih di sana hingga saat ini.
Pada sementara waktu, satu pengunjung luar biasa, yaitu seorang bernama Andra (25) dari Cilacap, Jawa Tengah, mengaku membeli kerak telor dengan sengaja hanya karena ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang itu.
Sosok itu pun langsung ingin merasakan kenikmatan kuliner khas Betawi seperti sepertipadanya.
"Emang penasaran aja besoknya. Lagi main di sini karena kerjaanku, lihat ada warung sibuk,belum ada waktu makan pagi, akhirnya mencoba," kata Andra ketika dijumpai di strada itu, Sabtu.
"Juga kan malam ini ada opsi pilihan telur ayam atau bebek, aku ingin yang bebek karena butuhnya pertama kali," ujarnya.
Setelah menikmati kudapan ini, rasa penasarannya sepenuhnya hilang. Sambutannya mengatakan, bahwa kerak telur ini cukup gurih dan mengenyangkan.
"Benar-benar cocok digunakan untuk makan, terutama pagi atau siang hari ketika saya lapar," jelasnya.
No comments:
Post a Comment