Tuesday, January 14, 2025

Slow Living di Kota Batu, Biaya Hidup Hemat dan Tetap Sehat.

Slow Living, apa itu?

"Gaya hidup sehat yang santai bukan berarti santai ya, teman!

Saya mengartikannya karena menginginkan perubahan gaya hidup yang lebih seimbang, berganti dari kecepatan hidup modern yang instan dan penuh tekanan, serta aktivitas monoton tepat setelahnya.

Tidak lagi adanya pekerjaan yang beresiko menguras banyak energi dan waktu, sehingga dapat menyebabkan stres, morbidity sendiri, serta kurangnya interaksi sosial.

Saya sudah melakukan slow living sebelum orang-orang membicarkannya di media sosial dan membantunya menjadi tren.

Tahun demi tahun, saya telah menghabiskan waktu menetap di satu kota dan kemudian pindah ke kota lain di beberapa pulau di dalam negeri.

Ketika wabah virus korona menyebar di seluruh dunia, banyak orang yang tertular dan meninggal dalam waktu singkat, kemudian dikubur tanpa upacara.

Saat itu saya masih berada di Manado, aku merasakan takut sekaligus khawatir bahwa aku mungkin terlihat sakit dan meninggal.Pasti akan sangat mengganggu orang lain, termasuk rekan kerja, komunitas di sekitar keluarga besar di Jawa.

Setelah wabah merebak mereda dan larangan sosial dibubarkan, saya memutuskan untuk keluar dan kembali ke Jawa menjelang Idul Fitri 2022.

Ayah atau Kakek saya orang asli Malang, istana warisan mamanya ada di Kota Batu.

Saya kesini ke Kota Batu karena kemarin saya menemukan gaya hidup yang populer bagi banyak orang, yang disebut slow living.

Cara di mana seseorang mengalami kehidupan santai di Kota Batu?

Nyaman, tenteram dan damai, jauh dari kerumunan orang, kemacetan lalu lintas dan polusi udara.

Meskipun Batu adalah sebuah kota kecil yang terdiri dari hanya 3 kecamatan, tetapi sudah termasuk salah satu tujuan wisata yang modern. Fasilitasnya tidak kalah dengan kota wisata Malang, namun Batu memiliki kelebihan yang unik yang tidak dimiliki oleh kota lain.

Kami warga kota Batu tidak membutuhkan kipas angin dan AC karena udara di kota kami bersih, sejuk.

Air minumnya jernih langsung dari sumbernya. Terdapat pipa air bersih desa, sehingga saya hanya membayar Rp30.000 maksimal setiap bulan.

Untuk kebutuhan harian cukup membeli dari warung, semua tersedia, seperti sayuran dan buah segar yang segera dipetik, ikan, ayam, dan saus lainnya, dengan harga yang ekonomis.

Jika mengaitkan dengan UMR, misalnya gaji kualifikasi minmum bulanan Rp.2.500.000, pasti cukuplah.

Walaupun tidak eksak, sekitar orang juga memainkan perannya. Itu adalah penjelasan yang agak kasar, menurut saya, setelah hampir 3 tahun ini.

Kota ini aman, saya tidak mendengar suara-suara yang tidak nyaman seperti pencopet, pencuri, atau perampok.

Masyarakatnya ramah, tolong-menolong, interaksi sosial yang erat tanpa memandang perbedaan agama atau latar belakang sosial.

Hari-hariku kali ini diwarnai dengan kebahagiaan, saya merasa telah menemukan cara yang tepat untuk mengarahkan hidup saya. Dengan cara menggunakan kesadaran dan kebahagiaan, saya menikmati momen-momen sehari-hari dengan lebih fokus pada kualitas hidup lebih utama daripada hanya memenuhi kebutuhan berlebihan.

Dapatkah hidup menjadi lebih bermakna dengan menjaga kesehatan jiwa dan raga. Mengurangi tekanan pekerjaan dan kesibukan bukan hanya berarti tidak produktif, malah hanya objek produktivitas berubah saja.

Sekarang, kebersamaan saya adalah pergilah saya berjalan-jalan pagi, mengelilingi kebun sayur dan buah setelah orang rumah pergi bekerja.

Sekali-sekali, ketika musim panen jeruk atau jambu kristal tiba, saya bergabung sebagai sukarelawan di kebun milik keluarga.

Saya melihat kebetulan tadi pagi ketika berjalan pulang saya mengambil daun kelor dari tanaman yang saya tanam sebagai bagian pagar kebun kita.

Wahai Kompasianer, ada yang suka buah kol dan silangan jagung manis? Buah kol yang dibumbui bawang merah yang diiris tipis, tomat, sereh, dan kemangi, rasanya sungguh lezat saat makan siang.

Jika anda mencari kesempatan untuk melepas lelah dan menikmati suasana santai, saya menyarankan Anda mengunjungi Kota Batu, pusat perpaduan hidup nyaman dan hemat.

Manfaatkan kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang memesona, sambil berkemas dahulu, kota wisata ini menawarkan segala kebutuhan Anda untuk bersenang-senang sejenak bersama keluarga di hamparan hijau yang luas.

Tanpa ragu, ketika kembali pulang, Anda akan merasa seperti seorang manusia yang telah melakukan perubahan besar, penuh energi baru, siap meningkatkan produktivitas.

Gak percaya?

Silakan dicoba dulu.

Wassalam.

No comments:

Post a Comment

Naik Cuma 3 Hari, Harga BBM Shell Turun Lagi Jadi Segini

Naik Hanya dalam 3 Hari, Harga BBM Shell Menurun Lagi Jadi Ini Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell Segera Jatuh, Tunggu Cukup 3 Hari La...